Setiap hari manusia butuh minum. Selain air mineral, dikreasikan pula aneka ragam minuman rasa. Salah satunya Raja Cendol. Pemilik Raja Cendol, mas Danu Sofwan diberi kesempatan menjadi pembicara dalam acara matrikulasi Kampus Bisnis Umar Usman. Beliau berbagi cerita tentang bisnisnya.
Raja Cendol. Siapa yang yang tidak tahu, minuman berbahan dasar tradisional namun dikemas secara modern. Menariknya nama-nama unik dibuat menjadi menu, contohnya kejendol (keju bin cendol), sundol bolong (tiramisu pake cendol boleh dong) dan masih banyak lagi.
Setiap usaha pasti ada perjuangannya. Setelah usaha ayahnya bangkrut tahun 2005 mas Danu memulai perjalanannya. Beliau pernah menjadi supir, pengamen, kuli pasir untuk bertahan hidup. Mas Danu selalu bilang mungkin, walaupun berkali-kali gagal, kena tipu.
Setiap apa yang kita jalani, lakukanlah EPIK (evaluasi, perbaiki, introspeksi, komunikasi). Evaluasi apa yang salah, perbaiki kesalahan, introspeksi mengapa bisa begini, dan lakukan komuikasi yang baik
Saat ini kita sedang dihadapi dengan Digital Distruption, fenomena perubahan prilaku dan mengganggu berbagai line bisnis.Contohnya:
1. Nokia terdistrupsi oleh Apple dan Samsung.
Dahulu, Nokia merajai pasar ponsel di Indonesia, sampai tahun 2007 belum ada yang bisa menggoyahkan. Sampai tahun 2008, muncul sistem operasi Android yang dikeluarkan Samsung. Namun, Nokia tidak juga melakukan perubahan. Sampai pada akhirnya, bekerja sama dengan memakai sistem operasi microsoft, setelah itu dijual ke Microsoft.
2. Blue Bird terdistrupsi oleh Go-jek, Grab, Uber
Perusahaan Blue Bird memiliki ratusan lebih taksi untuk menjalankan bisnisnya, namun sekarang munculah Gojek, Grab, Uber yang mempunyai cara kerja yang sama yaitu mengantar dan menjemput orang tapi bedanya tidak harus memiliki kendaraan.
3. Disc FARA terdistrupsi oleh fitur free downlooad di internet dan i-Tunes
Apa yang harus kita lakukan?
Lakukanlah dengan Digital Transformation, yaitu menerapkan teknologi digital di semua aspek masyarakat. Apakah sudah dikelola secara profesional?
Pengusaha terbagi menjadi 3 Level;
1. Level Pekerja : memperkerjakan diri sendiri, CEO (Chief Everything Officer)
2. Level Director : mulai punya perencenaan dan membangun sistem
3. Level Owner : Mulai santai, kerjaan sudah ada yang handle. Pintar mencari orang pintar.
4. Level Investor : Levelnya pebisnis. Menghasilkan uang dengan uang.Orientasinya hanya keuntungan.
5. Level Enterpreneur : sudah bisa membuat dampak, bahkan mampu membangun suatu bisnis tanpa punya produk (contoh; Go-jek)
Bagaimana cara memulai usaha?
1. Kloset: Kalo boleh buka mindset, lalu manfaatkan
2. Kupret: Kudu pake riset
3. Jambret: Jangan lambret/lama
Hindari juga beberapa penyakit berbahaya:
1. Kutuan : Kurang pengetahuan
2. Kudisan: Kurang disiplin, anget-angetan (ogah-ogahan)
3. Kremian : Kurang mengerti yang dilakukan
Lalu, bagaimana cara agar produk laku?
1. Diferensiasi : Perbedaan yang tidak dimiliki produk lain.
2. Unique Selling Point : Keunikan yang mampu menarik perhatian.
3. History; Masukan nyawa dalam produk, beri tujuan dan cerita seperti bagaimana susahnya membagun produk agar produk kita lebih punya nilai.
Mas Danu berkata "bahwa dunia wirausaha adalah dunia yang tidak aman. Setiap hari pasti ada masalah. Oleh karena itu, perbanyaklah baca buku. Psikologi sehat memunculkan ide, solusi,dan membuat kita tahu apa yang harus kita lakukan. Jaga kualitas dan persepsi. Satu lagi, kreativitas adalah kunci utama. Jangan meremehkan hal kecil. saya gak pernah berfikiran menjadi tukang cendol, tapi dengan menjual cendol saya bisa mewujudkan mimpi saya".
Raja Cendol. Siapa yang yang tidak tahu, minuman berbahan dasar tradisional namun dikemas secara modern. Menariknya nama-nama unik dibuat menjadi menu, contohnya kejendol (keju bin cendol), sundol bolong (tiramisu pake cendol boleh dong) dan masih banyak lagi.
Setiap usaha pasti ada perjuangannya. Setelah usaha ayahnya bangkrut tahun 2005 mas Danu memulai perjalanannya. Beliau pernah menjadi supir, pengamen, kuli pasir untuk bertahan hidup. Mas Danu selalu bilang mungkin, walaupun berkali-kali gagal, kena tipu.
Setiap apa yang kita jalani, lakukanlah EPIK (evaluasi, perbaiki, introspeksi, komunikasi). Evaluasi apa yang salah, perbaiki kesalahan, introspeksi mengapa bisa begini, dan lakukan komuikasi yang baik
Saat ini kita sedang dihadapi dengan Digital Distruption, fenomena perubahan prilaku dan mengganggu berbagai line bisnis.Contohnya:
1. Nokia terdistrupsi oleh Apple dan Samsung.
Dahulu, Nokia merajai pasar ponsel di Indonesia, sampai tahun 2007 belum ada yang bisa menggoyahkan. Sampai tahun 2008, muncul sistem operasi Android yang dikeluarkan Samsung. Namun, Nokia tidak juga melakukan perubahan. Sampai pada akhirnya, bekerja sama dengan memakai sistem operasi microsoft, setelah itu dijual ke Microsoft.
2. Blue Bird terdistrupsi oleh Go-jek, Grab, Uber
Perusahaan Blue Bird memiliki ratusan lebih taksi untuk menjalankan bisnisnya, namun sekarang munculah Gojek, Grab, Uber yang mempunyai cara kerja yang sama yaitu mengantar dan menjemput orang tapi bedanya tidak harus memiliki kendaraan.
3. Disc FARA terdistrupsi oleh fitur free downlooad di internet dan i-Tunes
Apa yang harus kita lakukan?
Lakukanlah dengan Digital Transformation, yaitu menerapkan teknologi digital di semua aspek masyarakat. Apakah sudah dikelola secara profesional?
Pengusaha terbagi menjadi 3 Level;
1. Level Pekerja : memperkerjakan diri sendiri, CEO (Chief Everything Officer)
2. Level Director : mulai punya perencenaan dan membangun sistem
3. Level Owner : Mulai santai, kerjaan sudah ada yang handle. Pintar mencari orang pintar.
4. Level Investor : Levelnya pebisnis. Menghasilkan uang dengan uang.Orientasinya hanya keuntungan.
5. Level Enterpreneur : sudah bisa membuat dampak, bahkan mampu membangun suatu bisnis tanpa punya produk (contoh; Go-jek)
Bagaimana cara memulai usaha?
1. Kloset: Kalo boleh buka mindset, lalu manfaatkan
2. Kupret: Kudu pake riset
3. Jambret: Jangan lambret/lama
Hindari juga beberapa penyakit berbahaya:
1. Kutuan : Kurang pengetahuan
2. Kudisan: Kurang disiplin, anget-angetan (ogah-ogahan)
3. Kremian : Kurang mengerti yang dilakukan
Lalu, bagaimana cara agar produk laku?
1. Diferensiasi : Perbedaan yang tidak dimiliki produk lain.
2. Unique Selling Point : Keunikan yang mampu menarik perhatian.
3. History; Masukan nyawa dalam produk, beri tujuan dan cerita seperti bagaimana susahnya membagun produk agar produk kita lebih punya nilai.
Mas Danu berkata "bahwa dunia wirausaha adalah dunia yang tidak aman. Setiap hari pasti ada masalah. Oleh karena itu, perbanyaklah baca buku. Psikologi sehat memunculkan ide, solusi,dan membuat kita tahu apa yang harus kita lakukan. Jaga kualitas dan persepsi. Satu lagi, kreativitas adalah kunci utama. Jangan meremehkan hal kecil. saya gak pernah berfikiran menjadi tukang cendol, tapi dengan menjual cendol saya bisa mewujudkan mimpi saya".
Komentar
Posting Komentar