Cara Melakukan Manajemen Risiko

 

Manajemen risiko perlu dilakukan sebagai penanggulangan risiko yang mungkin akan dihadapi. Tanpa kita sadari, sebenernya kita udah melakukan manajemen risiko dalam kehidupan sehari-hari. Contoh ilustrasinya yaitu sasaran ingin tidur nyenyak setiap malam.

Dari ilustrasi diatas, kita bisa melakukan manajemen risiko dengan cara sebagai berikut:

1. Deskripsikan kondisi atau penetapan konteks

Kondisi internal

Kondisi eksternal

Status single, usia 20-40 thn, laki-laki, sehat, sensitive terhadap nyamuk, panas dan bising.

 

Tinggal di perkotaan dalam perkampungan betawi, kondisi cuaca panas, kondisi lingkungan berisik, kotor, berbau, berdebu, selokan tergenang.

 

2. Identifikasi risiko (Menentukan hal-hal yang mungkin terjadi)

Hal-hal yang dapat mengganggu sasaran untuk dapat tidur nyenyak

Penyebab

Risiko banyak nyamuk dalam kamar

Selokan yang tergenang, tempat penampungan air tidak tertutup, banyak baju yang tergantung di kamar, kamar kotor

Risiko udara panas

Kamar tidak memiliki ventilasi, tidak berfungsinya AC/kipas angina, kamar sempit karena banyak perabotan

Risiko berisik

Rumah dekat dengan jalanan, tetangga membuat acara di malam hari, tetangga sedang melakukan pembangunan rumah

Risiko sakit batuk

Terserang virus/kuman penyakit, kurang beristirahat

 

3.     Analisis risiko (melakukan pembobotan)

Membuat analisa terhadap risiko yang berpotensi menggagalkan sasaran

Jenis risiko

Analisa risiko

Risiko banyak nyamuk dalam kamar

Analisa risiko : TINGGI

Faktor penyebabnya banyak sehinga tingkat kemungkinan terjadi tinggi.

Sensitif terhadap nyamuk, tingkat pengaruh terhadap sasaran tinggi.

Risiko udara panas

Analisa risiko : SEDANG

Tingkat kemungkinan terjadinya udara panas rendah

Sensitif terhadap udarapanas, tingkat pengaruh terhadap sasaran tinggi.

Risiko berisik

Analisa risiko : SEDANG

Tetangga jarang mengadakan acara tingkat kemungkinan terjadi rendah.

Sensitif terhadap berisik, tingkat pengaruh terhadap sasaran sedang.

Risiko sakit batuk

Analisa risiko : RENDAH

Tingkat kemungkinan terjadinya sakit rendah.

Tingkat pengaruh terhadap sasaran rendah

 

4.     Evaluasi risiko (membuat urutan prioritas)

Jenis risiko

Prioritas risiko

Risiko banyak nyamuk dalam kamar

1

Risiko udara panas

2

Risiko berisik

3

Risiko sakit batuk

4

Sehingga, rsiko yang dilakukan rencana penganan adalah no 1 dan 2.

 

5.     Mitigasi risiko (rencana penanganan)

Risiko

Mitigasi risiko

Risiko banyak nyamuk dalam kamar

Membersihkan selokan

Memasang kawat nyamuk

Memakai kelambu

Tidak menggantung baju di kamar

Risiko udara panas

Memasang ventilasi kamar

MemperbaikiAC/kipas angina

Menyingkirkan perabotan yang tidak penting dalam kamar.

 

Hal yang perlu diperhatikan apabila sudah dilakukan penanganan namun risiko masih terjadi atau malah timbul risiko lain, maka lakukan penanganan untuk mengurangi dampak dari risiko tersebut.

Risiko

Penanganan untuk mengurangi dampak risiko

Risiko banyak nyamuk dalam kamar

Menyemprotkan obat nyamuk

Memakai raket listrik

Memakai lotion anti nyamuk

Risiko berisik

Tidur memakai headset

Risiko sakit batuk

Minum obat


- Apabila terjadi risiko baru, maka lakukan mitigasi yang baru sehingga mitigasi accountability interdependence dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan.
- Dengan menerapkan manajemen risiko ini, maka sasaran ingin tidur nyenyak setiap malam dapat dicapai.
- Pengenalan secara detail faktor internal dan eksternal pribadi atau organisasi merupakan faktor utama untuk menerapkan manajemen risiko. 

Komentar