Topik tentang cara merubah kebiasaan cukup sering dibahas, bukan? Kita sering merasa kesulitan merubah kebiasaan buruk kita jadi kebiasaan baik. Kita udah berusaha mencoba, tapi dalam beberapa hari rasanya gak berhasil. Ujung-ujungnya kita balik ke kebiasaan lama kita dan ngerasa gagal. Tapi, ternyata dalam proses perubahan kebiasaan lama ke kebiasaan baru itu ada teorinya. Hasil riset dari University College London menyebutkan, untuk dapat merubah kebiasaan lama ke kebiasaan baru membutuhkan latihan minimum selama 66 hari.
Kebiasaan gak tumbuh secara tiba-tiba dan langsung melekat pada diri kita. Tetapi ada tahapan yang perlu dilewati. Keseluruhan tahapan membutuhkan waktu minimum 66 hari. Perubahan kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik bukan hal yang mudah dilakukan, tetapi tetap bisa dilakukan. Di tahap awal (22 hari pertama) penerapan kebiasaan baru, kita akan melalui tahap penghancuran. Ketika tahap awal berhasil maka akan berlanjut ke tahap kedua yaitu penerapan. Di tahap dua (22 hari kedua), jaringan saraf baru terbentuk dan penerapan sebenarnya dimulai. Kita akan mulai terbiasa melakukan kebiasaan baru dan akan tiba di tahap ketiga, yaitu integrasi (22 hari ketiga). Integrasi bermakna kebiasaan baru akan lakukan secara otomatis. Dalam menjalani ketiga tahapan tersebut, jangan ada hari yang terlewat. Begitupun, ketika kebiasaan baru sudah terbentuk.
Tahap awal dinamakan penghancuran karena semua perubahan akan terasa sulit awalnya. Kita merasa sulit karena kita menulis ulang pola lama pikiran dan menghancurkan cara lama dalam melakukan sesuatu. Ketika segalanya terasa berat dan mulai merasa bahwa kebiasaan baru yang baik ini tidak cocok dengan kita, maka tetap lanjutkan apapun pengorbanannya karena ketekunan adalah awal dari keahlian. Tips agar kita tidak menyerah di tahap pertama adalah "ketika kita harus melakukan satu pilihan, pilihlah satu yang paling mendorong kita untuk maju, meningkatkan pertumbuhan serta membantu mendorong pengungkapkan bakat, talenta dan kekuatan pribadi". Kita juga perlu paham bahwa adanya pikiran negatif seperti emosi lekas marah, dan keinginan kuat untuk menyerah, merupakan bagian normal dari proses penerapan yang sulit dari cara hidup baru. Pada 22 hari pertama kita akan ngerasa dihadapi penyiksaan ringan.
Kenapa kita bisa gagal dalam proses perubahan kebiasaan baru?
Bukan gagal dan tidak bisa berubah, tetapi itu karena tidak berkomitmen untuk jadi lebih baik. Dengan begitu, dalam waktu yang cukup lama, sistem saraf, psikologi, fisiologi, kondisi emosional dan spiritual tidak menunjukkan keajaiban alaminya. Semua hal yang saat ini terasa mudah kita lakukan adalah hal yang dulunya terasa berat.
Pada tahap dua, kita akan merasa berantakan. Inilah kenapa tahap kedua dinamakan tahap penerapan. Di tahap ini kita menjalani semacam renovasi interior. Contohnya, ketika membiasakan rutinitas bangun pagi, struktur otak berada dalam pergolakan karena kita sedang membuat jaringan saraf baru yang terjadi melalui proses neuroplastisitas. Sistem tubuh kita sedang dalam pembentukan ulang. Kita akan merasa bingung, tertekan dan frustasi dan merasa sangat ingin berhenti di tahap dua. Perlu kita ingat kalau semua perubahan terasa berat pada awalnya, berantakan di tengah-tengah, tetapi sangat indah di akhirnya.
Pada tahap tiga adalah ketika semuanya menyatu. Kita telah melewati kekacauan di tahap awal, berhasil melewati kesemrawutan di tahap pertengahan, serta mengeluarkan sisi lain yang lebih kuat, lebih ahli dan kedekatan lebih besar dari sifat kita yang paling unggul dan tak tertaklukan. Kita telah menjadi versi lebih baik dari diri kita. Semua kerja keras, pengorbanan dan penderitaan, kekonsistenan dan keberanian akan bersatu, seiring kebiasaan baru yang kita usahakan berintegrasi pada tingkat psikologis, fisik, emosional dan spiritual. Semua hal tersebut akan menjadi kebiasaan normal yang baru. Artinya, yang awalnya berat akan menjadi mudah bagi kita. Kita akan sampai di titik otomatis. Pada titik otomatis, kita gak perlu lagi berusaha dengan tekad kuat untuk mencapai kebiasaan yang kita mau. Hal ini karena penerapan cara hidup baru dalam sistem operasi manusia di diri kita telah selesai.
Source: The 5 AM Club Book by Robin Sharma
Komentar
Posting Komentar