Otak = Otot ?

 

    Ilmu pengetahuan membuktikan bahwa otak dapat berkembang seumur hidup. Fenomena tersebut disebut neuroplastisitas. Otak manusia menyerupai otot. Dari satu sisi bersifat seperti plastik. Tekan, maka akan berkembang. Lenturkan, maka akan memanjang dan akan lebih ampuh bagi penggunaannya dalam ekspresi tertinggi bakat yang paling cemerlang. Manusia punya kemampuan untuk mengembangkan otak. Otak dapat diperkuat, dibentuk dan dioptimalkan jika kita memilih untuk melakukan hal tersebut. Semakin kita melatih kebiasaan baru, otak akan saling bekerja sama dengan kita dan berkembang untuk membuat kebiasaan tersebut menjadi bagian dari jati diri kita. 

    Mungkin kita tidak memiliki otak yang kita dambakan, tapi kita memiliki otak yang layak untuk kita sendiri (berdasarkan bagaimana cara menggunakannya). Apabila kita setiap hari memanfaatkan waktu untuk bermain gawai, menonton televisi dan mengutamakan mengejar keinginan tanpa tujuan, maka otak akan lemah akibat perlakuan yang salah. Seperti otot, otak akan mengalami atrofi yang mengakibatkan lemahnya kognisi dan rendahnya kekuatan dalam memproses sesuatu. Namun, ketika otak digunakan secara cerdas dengan memperluas batas kemampuannya, maka otak akan berkembang dan meningkatkan jaringannya yang menyebabkan pertambahan dalam produktifitas, kenerja dan pengaruh otak. Maka dari itu, kita perlu melatih otak secara agresif untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan baru, seperti bangun di pagi hari sebagai hal yang biasa. Saraf yang dipicu bersama akan terjalin membentuk jaringan bersama. Seiring dengan pengulangan rutinitas yang dapat menjadi gaya hidup, maka rutinitas tersebut akan lebih mudah untuk dijalani.

Source : The 5 AM Club Book by Robin Sharma

Komentar